Air memiliki banyak kegunaan bagi manusia, diantaranya untuk minum, mandi, mencuci, menyiram tanaman dan bermacam manfaat lainnya. Namun, air juga bisa menjadi bencana bagi manusia, yaitu ketika terjadi luapan air dari sungai, sehingga menimbulkan bencana banjir. Seperti banjir di beberapa wilayah Indonesia yang terjadi belakangan ini yang melanda daerah Bandung, Banteng, Palembang, Jakarta, dan lain-lain. Yuk, kita telisik pendapat ahli tentang asal-muasal terjadinya banjir, terutama terkait dengan bencana banjir di Jakarta dan solusi dari para ahli tersebut.
Sumber: pngdownload.id |
Perjalanan air Puncak-Jakarta
Perjalanan Air Sumber: pngdownload.id |
Siklus Air
Kita harus memahami siklus air terlebih dahulu, Guys, sebelum membahas banjir di Jakarta. Menurut Amien Widodo, dosen ITS dari Komunitas Peduli Kawasan Resapan Air, perjalanan air dimulai dengan turunnya hujan. Air hujan membuat lapuk dan juga menimbulkan erosi atau pengikisan pada permukaan bumi. Erosi tersebut dalam bentuk padat (batu, tanah) dan larutan (campuran air dan tanah dan campuran lainnya).
Hasil dari erosi sebagian meresap ke dalam tanah, ada juga yang mengalir mengikuti aliran sungai ke laut. Zat padat dan larutan yang meresap ke dalam tanah, ada yang terjerat partikel tanah, ada yang meresap semakin dalam, ada juga yang mengalir di antara butiran tanah. Air yang meresap ke dalam tanah merupakan air tanah.
Jumlah air tanah tergantung pada luas dan kondisi daerah resapan. Jika daerah resapan air luas dan memiliki hutan yang lebat, maka jumlah air tanahpun besar, namun jika daerah resapan sempit dan tidak memiliki hutan, maka jumlah air tanah menjadi sedikit.
Berikutnya air tanah terbagi menjadi: keluar sebagai mata air, adayang mengalir dibawah tanah sebagai air tanah dangkal, dan ada juga air tanah dalam (artesis) langsung menuju ke laut. Hasil dari erosi yang terbawa oleh aliran sungan, ada yang mengendap di sepanjang sungai (lama-kelamaan membuat sungai dangkal), ada yang mengendap di bantaran sungai, dan ada yang masuk ke laut. Siklus air ini sudah berlangsung sejak manusia belum ada, berjuta tahun yang lalu.
Peran Manusia dalam Siklus Air
Setelah terjadi peningkatan jumlah penduduk, yang juga menimbulkan peningkatan terhadap kebutuhan pangan, sandang, papan, dan air. Peningkatan kebutuhan hidup ini diiringi dengan kemajuan teknologi dan informasi yang luar biasa dan mengakibatkan pemanfaatan sumber daya yang berlebihan. Seiring hal tersebut kebutuhan air bersih penduduk pun meningkat, namun air yang dikembalikan ke alam ataupun sungai dalam keadaan tercemar.
Selain peningkatan kebutuhan terhadap air, kebutuhan terhadap sumber daya alam lainnya pun meningkat, seperti kebutuhan papan. Hal ini menyebabkan pemanfaatan kawasan-kawasan yang tidak boleh dihuni, seperti kawasan rawan bencana, kawasan mata air, kawasan resapan air. Semua itu menyebabkan perubahan siklus air dan kerap menimbulkan bencana bagi manusia.
Menurut Kepala BPBD DKI Jakarta, Syamsul Arfan Akilie, yang dikutip dari Merdeka.com pernah mengatakan banjir tahunan di Jakarta bermula sejak adanya konflik kepentingan antara gubernur Batavia dan VOC Bogor pada tahun 1700-an. VOC ingin menggantikan hutan pohon pinus menjadi perkebunan teh, namun gubernur Batavia menolak, tetapi akhirnya usulan itu disetujui oleh Raju Juliana, dan sejak 1800-an mulailah banjir di Batavia yang sekarang bernama Jakarta.
Timbulnya Bencana Bagi Manusia
Saat ini banyak gunung menjadi gundul, karena hutan-hutannya berubah menjadi persawahan, perkebunan, villa, kawasan wisata, dan lain-lain. Gundulnya gunung menyebabkan air hujan tidak meresap ke dalam tanah, akan tetapi mengalir sebagai air permukaan dan hal ini menyebabkan tanah tidak terlindungi.Menurut Kepala BPBD DKI Jakarta, Syamsul Arfan Akilie, yang dikutip dari Merdeka.com pernah mengatakan banjir tahunan di Jakarta bermula sejak adanya konflik kepentingan antara gubernur Batavia dan VOC Bogor pada tahun 1700-an. VOC ingin menggantikan hutan pohon pinus menjadi perkebunan teh, namun gubernur Batavia menolak, tetapi akhirnya usulan itu disetujui oleh Raju Juliana, dan sejak 1800-an mulailah banjir di Batavia yang sekarang bernama Jakarta.
Kekurangan Debit Air Sungai
Air hujan yang tidak meresap menyebabkan tidak ada air tanah dan juga air kapiler dalam tubuh tanah. Air tanah dan air kapilerlah yang mengatur kelembaban tanah, dan dampak tidak adanya ke dua jenis air tersebut adalah terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan, dan juga menyebabkan angin puting beliung. Air tanah yang hilang juga akan menyebabkan berkurangnya jumlah mata air di sekeliling gunung, sehingga menyebabkan berkurangnya debit air sungai.Peningkatan Erosi Permukaan Tanah
Resapan air tanah berkurang, sedangkan aliran air di permukaan tanah meningkat yang menyebabkan peningkatan erosi permukaan tanah ribuan kali lipat dibandingkan dengan keadaan gunung yang memiliki hutan lebat.
Jika erosi dibiarkan secara terus menerus, tanah di pegunungan pun akan habis dan hanya tersisa batuan yang tidak bisa ditanami lagi, hal ini akan menyebabkan longsor dan banjir bandang pun menyerbu manusia.
Penggundulan hutan ini terjadi sudah sejak lama, bermula dari adanya kebijakan pengembangan wilayah pemukiman ataupun vila-vila dan juga pengembangan kawasan wisata serta pengubahan kawasan hutan menjadi perkebunan.
Pada tahun 2002 terjadi hujan lebat di wilayah Indonesia dan diikuti dengan erosi dan longsor, sampah dan limbah yang dibuang secara sembarangan ke sungai turut berperan serta dan akhirnya mengakibatkan banjir dimana-dimana. Banjir ini menimbulkan korban, kerusakan dan kerugian yang tidak kecil. Tahun-tahun berikutnya bencana yang terjadi, seperti berkurangnya lebih dari setengah sumber mata air, kekeringan, kebakaran hutan, semakin seringnya terjadi bencana erosi, longsor, banjir, banjir bandang dan angin puting beliung.
Bencana-bencana ini sangat merugikan manusia, baik secara materi maupun non materi.
Bencana Longsor dan Banjir Bandang
Aliran air di permukaan tanah menyebankan erosi, membawa tanah masuk ke badan sungai, sehingga terjadi endapan lumpur yang menyebabkan pendangkalan sungai. Yang menjadi masalah adalah ketika terjadi hujan, maka sungai tidak dapat memuat semua aliran air, sehingga menyebabkan meluapnya air, menjadi banjir.Jika erosi dibiarkan secara terus menerus, tanah di pegunungan pun akan habis dan hanya tersisa batuan yang tidak bisa ditanami lagi, hal ini akan menyebabkan longsor dan banjir bandang pun menyerbu manusia.
Kerusakan Ekosistem
Selain bencana diatas, kerusakan hutan juga berakibat pada kerusakan ekosistem, dengan adanya serangan kelelawar, serangan ulat bulu, serangan monyet, serangan gajah, dan sebagainya di pemukiman penduduk. Serangan hewan ini diakibatkan karena habitat mereka terganggu atau sudah hilang. Serangan hewan ini dapat juga mengakibatkan serangan virus.Penggundulan hutan ini terjadi sudah sejak lama, bermula dari adanya kebijakan pengembangan wilayah pemukiman ataupun vila-vila dan juga pengembangan kawasan wisata serta pengubahan kawasan hutan menjadi perkebunan.
Petugas sampah DKI sedang membersihkan sampah yang menumpuk hingga 170 ton di Pintu Air Manggarai |
Kebiasaan Membuang Sampah dan Limbah Secara Sembarangan
Pada tahun 2002 terjadi hujan lebat di wilayah Indonesia dan diikuti dengan erosi dan longsor, sampah dan limbah yang dibuang secara sembarangan ke sungai turut berperan serta dan akhirnya mengakibatkan banjir dimana-dimana. Banjir ini menimbulkan korban, kerusakan dan kerugian yang tidak kecil. Tahun-tahun berikutnya bencana yang terjadi, seperti berkurangnya lebih dari setengah sumber mata air, kekeringan, kebakaran hutan, semakin seringnya terjadi bencana erosi, longsor, banjir, banjir bandang dan angin puting beliung.
Bencana-bencana ini sangat merugikan manusia, baik secara materi maupun non materi.
Solusi Penanganan Banjir di Jakarta
Apa saja, sih, solusi dalam penanganan banjir di Jakarta, Guys?
1. Adanya koordinasi terpadu tentang penanganan banjir antara pemerintah DKI Jakarta, pemerintah daerah Jawa Barat dan pemerintah Pusat.
Mengapa harus ada koordinasi dengan pemerintah daerah Jawa Barat, Guys? Karena PEMDA Jabar membawahi pemerintah Kota Bogor, dimana aliran sungai dari daerah Puncak, Bogor mengalir ke Kota Jakarta. Jadi, hulu sungai yang mengalir di Kota Jakarta berada di Puncak, Bogor, Guys. Sedangkan di kawasan Puncak sudah hampir tidak ada hutan. Hutan di kawasan Puncak sudah berubah fungsi menjadi perkebunan teh (sudah mulai terjadi sejak zaman VOC tahun 1700-an), kawasan wisata, kawasan pemukiman, serta vila-vila.
Penanganan banjir harus dimulai dari perbaikan kawasan resapan air di wilayah pegunungan, akan sangat kurang terasa manfaatnya, jika hanya PEMDA DKI yang melakukan penanganan perbaikan banjir di hilir sungai. Penanganan banjir telah dilakukan sejak zaman penjajahan tahun 1619 dengan mengikuti pola perencanaan Kota di Belanda, namun sampai kini pun banjir masih menjadi langganan tetap di Jakarta.
Mengapa Pemerintah Pusat harus turun tangan dalam hal ini, Guys? Karena masalah banjir, sudah merupakan perjalanan air dari Puncak ke Jakarta yang melewati dua pemerintah daerah, dan juga dari adanya kewenangan Pemerintah Pusat. Pemerintah Pusat dalam hal ini diwakili oleh Kementerian PUPR terkait dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC).
Pemerintah Pusat, PEMDA DKI dan PEMDA Jawa Barat seharusnya berkoordinasi tentang:
1) Penetapan kawasan resapan air,
2) Penanaman hutan kembali (reboisasi),
3) Pengalihan fungsi kembali wilayah hutan, yang semula telah dialihfungsikan ke fungsi yang lain,
4) Perencanaan perbaikan aliran sungai yang mengaliri Puncak-Jakarta dari hulu sampai hilir,
5) Ketegasan peraturan terhadap penduduk ataupun perusahaan yang membuang sampah ataupun limbah ke sungai, dan
6) Pembinaan terhadap penduduk ataupun terhadap pengusaha tentang pengolahan sampah dan limbah menjadi barang yang reusable atau dapat dimanfaatkan kembali.
Semua ini perlu ketegasan dan political will dari semua pihak, karena seperti yang telah diketahui, wilayah Puncak saat ini sudah menjadi kawasan wisata dan kawasan perkebunan yang sudah mapan. Mampukah pemerintah tegas dengan point-point tindakan diatas? Karena kalau permasalahan banjir di Jakarta sudah teratasi, maka kemungkinan besar permasalahan banjir di daerah lain pun akan teratasi.
2. Adanya Kesadaran Masyarakat untuk Membuang Sampah Pada Tempatnya
Jika pemerintah melakukan tindakan penanganan banjir, akan tetapi masyarakat tetap membuang sampah sembarangan, maka tindakan pemerintah tidak akan banyak berguna. Oleh karena itu, kita, sebagai penduduk Jakarta, yuk, buang sampah pada tempatnya!
Satu perbuatan sederhana kita, yaitu membuang sampah pada tempatnya akan sangat membantu mengurangi intensitas dan luasnya wilayah banjir di Jakarta.
Yup, banjir memang bukan hanya permasalahan PEMDA DKI saja, akan tetapi perlunya koordinasi kebijakan dengan PEMDA Jawa Barat dan Pemerintah Pusat serta political will untuk merealisasikan kebijakan tersebut dan kesadaran masyarakat yang terkena dampak kebijakan. Yang terakhir dan yang utama adalah kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, serta pembuangan dan pengolahan kembali limbah dari masyarakat dan pengusaha kecil dengan bimbingan pemerintah tentunya.
Oke, Guys, bagaimana pendapat kalian tentang artikel diatas? Tulis pendapat kalian di kolom komentar ya...
Saya setuju dengan artikel ini. Terlebih lagi kita sebagai manusia yang mempunyai akal dan fikiran haruslah memberikan sikap perduli terhadap alam, Oleh sebab itu kita harus menjaga dan merawat alam ini,tidak hanya menikmati hasil alamnya saja namun kita tetap harus menjaga dan merawat alam sekitar agar generasi yang akan datang masih dapat menikmatinya. Terimakasih (Virra)
ReplyDeleteBetul, kita harusmenjaga dan merawat alam dengan baik...
DeleteMenurut saya artikel diatas sangat bagus,kita sebagai manusia harus mempunyai rasa peduli yang tinggi terhadap alam,karena kalo kita acuh terhadap alam bisa menyebabkan banjir dan lain sebagainya . Kita harus merawat dan menjaga alam . Biar kita tidak terkena penyakit juga . Terima kasih . ( Ap 17-2-1 kampus kramat)
ReplyDeleteBetul, kita harus peduli dengan lingkungan sekitar kita....
DeleteHarus meningkatkan tingkat kepedulian terhadap lingkungan tinggi maka kemungkinan besar akan mendorong untuk berperilaku yang mendukung lingkungan. Dengan demikian untuk menciptakan kepedulian lingkungan perlu adanya pengetahuan sebelumnya tentang lingkungan. kita harus menjaga dan merawat alam ini,tidak hanya menikmati hasil alamnya saja namun kita tetap harus menjaga dan merawatnya.
ReplyDeleteAdhinda Canita_AP1721_Kampus Kramat
Betul, kita harus memiliki pengetahuan terlebih dahulu dalam menjaga alam dan sekitarnya
DeleteUpaya manusia yang dapat mencegah terjadinya banjir :
ReplyDeleteMengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang kelingkungan
Menggunakan bahan-bahan yang mudah diuraikan mikroorganisme di tanah
Menerapkan prinsip 4R yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Replant.
Hal sederhana yang dapat dilakukan dengan membuang sampah pada tempatnya Dan mengurangi penggunaan limbah plastik.
Dengan begitu semoga Kita dapat menjaga alam agar lebih baik Dan lebih peduli terhadap alam Dan lingkungan sekitar
(Devy alfaini_ AP1721_LP3I Kampus Kramat)
Setuju, bila semua orang memiliki kesadaran seperti Devy, tentunya Jakarta dan kota-kota lainnya akan memiliki resiko yang lebih kecil terhadap bencana banjir
DeleteSeperti yang kita ketahui bahwa hutan menjadi utama kita dalam menghadapi berbagai macam bencana alam seperti banjir. Dalam hal ini, pohon-pohon di dalam hutan berfungsi menyerap air hujan yang mengguyur berlebihan, sehingga air hujan yang berlebihan tersebut bisa hilang dan tidak meluap ke permukaan tanah yang akhirnya menyebabkan banjir. Jadi, sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga hutan dan keasriannya.
ReplyDeleteSaya stuju dgn artikel yg menyatakan bahwa bencana banjir d akibatkan oleh padat nya penduduk dan sering nya penduduk membuang sampah sembarangan. Maka dari itu kita harus tanamkan ke diri kita masing masing bahwa menjaga lingkungan itu penting, jika bukan kita siapa lg yg Menjaganya...
DeleteMinimal dr yg terkecil dgn membuang sampah sembarangan .
Menurut saya. Artikel ini sangat bermanfaat untuk kita lebih memahami penyebab banjir.
ReplyDeleteKarena penyebab banjir di Jakarta pun sebenarnya dicampur tangani oleh manusia dan orang-orang yang tinggal di Jakarta. Salah satu contohnya adalah dengan membuang sampah ke aliran air seperti sungai/selokan. Itu yang menyebabkan air pun terhambat alirannya sehingga terjadilah banjir. Namun jika banjir sudah terjadi, warga sering kali menyalahkan pemerintah dan bilang tidak memberikan bala bantuan, dll.
(Muhammad Rafsanjani_AP 17-2-1)
Betul
DeletePentingnya peran pemerintah untuk melakukan sosialisasi pada masyarakat agar dapat mengurangi banjir dengan cara memberi sanksi kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan sesuai dengan ketentuan peraturan yang ada.(yulenni-AP 17-2-1)
ReplyDeleteBetul, perlu adanya sanksi yang benar-benar diterapkan
DeleteKita sebagai manusia yang berakal dan berbudaya, kita harus menjaga, merawat dan mencintai lingkungan agar terciptanya kehidupan yang selaras.
ReplyDeleteMinimal dari hal yang terkecil jangan membuang sampah sembarangan .
(irma novita sari. AP 17.2.1)
Betul, jagalah lingkungan hidup kita
DeleteMenurut pendapat saya, Meskipun sudah diakui begitu pentingnya menjaga kebersihan, namun sayangnya masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki kepedulian yang baik terhadap kebersihan lingkungan.Pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya merupakan tempat yang cocok bagi beberapa kuman dan bakteri dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan nyamuk yang dapat menjangkitkan penyakit, banyak penyakit yang diakibatkan karena lingkungan tidak sehat akibat pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya.maka dari itu buanglah sampah pada tempatnya untuk kesehatan kita berama :)
ReplyDelete(NURUL ULMI AP 17-2-1 "KAMPUS KRAMAT")
Yap, buanglah sampah pada tempatnya
Deletemenjaga lingkungan itu sangat penting untuk kesejahteraan bersama,karna salah satu dampak buruk dari lalainya kita acuh terhadap lingkungan adalah banjir dan dari dampak tersebut banyak menggangu aktivitas sehari-hari..
ReplyDeleteMaka kita perlu menjaga lingkungan kita agar menjadi udara yang sejuk dan bersih.
( Dian Septiany , AP 17-2-1)
KAMPUS KRAMAT
Yup. kitalah yang menjaga lingkungan kita
DeleteMenurut saya artikel ini sangat bagus. Dengan adanya beberapa tindakan untuk beberapa pemerintah itu dapat membantu untuk mengurangi adanya bencana di alam ini. Selain itu, apabila pemerintah mampu melakukan tindakan tersebut, maka hal terpentingnya adalah mensosialisasikan akan kebijakan yang telah di tetapkan. Aga masyarakat turut serta membantu mengurangi bencana yang ada. Karena peran dan dukungan dari semua pihak sangat berarti untuk alam ini. Terimakasih.
ReplyDeleteRetno Dewi Afrika sari AP17-2-1
Yup, masyarakat harus turut membantu dalam upaya mengurangi bencana
DeleteMenurut saya artikel ini sangat bagus. Dengan adanya beberapa tindakan untuk beberapa pemerintah itu dapat membantu untuk mengurangi adanya bencana di alam ini. Selain itu, apabila pemerintah mampu melakukan tindakan tersebut, maka hal terpentingnya adalah mensosialisasikan akan kebijakan yang telah di tetapkan. Aga masyarakat turut serta membantu mengurangi bencana yang ada. Karena peran dan dukungan dari semua pihak sangat berarti untuk alam ini. Karena adanya pedulian terhadap alam kita bisa memanfaatkan fasilitas" yang ada untuk seluruh masyarakat sebab lingkungan bersih hidup pun sehat selamanya😇😇
ReplyDeleteRizki lukito
Ap 17-2-1
Betul, dukungan masyarakat sangat penting terhadap pencegahan bencana
DeleteMenurut pendapat saya selain Mengatasi banjir, kita harus berbenah diri. 1. Membuang sampah pada tempatnya, jangan membuang sampah ke selokan. 2. Perbaikan infrastruktur selokan, sungai, dan penataan gedung. Menurut saya, walau di pindah ke daearah manapun ibukota kita pasti nasibnya sama yaitu banjir juga kalau pembenahan dan pengaturan insfratruktur jalan, selokan, sungai dan gedung tidak benar-benar diperhatikan dan diatur.
ReplyDeleteAulia Agustin
Kampus kramat raya
Ap 17'2'1
Betul sekali Aulia
DeleteMenurut saya banjir yang terjadi di jakarta tidak sepenuhnya di sebabkan oleh alam, justru malah tingkah laku manusia yang membuat banjir itu terjadi seperti membuang sampang sembarangan yang menyebabkan di selokan dan pintu-pintu air mampet
ReplyDeleteSahrul Sidik KH
DeleteAP17-2-1
Menurut saya, kalo banjir jangan salahkan pemerintah apa lagi gubernur . Kita sebagai masyarakat harus nya peduli dengan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarang ke kali/aliran sungai. Pepatah mengatakan "Apa yg kamu tanam itulah yg kamu tuai" jadi mulai dari kesadaran diri sendiri dan mulai membiasakan membuang sampah pada tempatnya .. (Teguh Rizky Septiawan Ap 17-2-1 Kampus Kramat Raya)
ReplyDeleteMenurut saya banjir yang terjadi dijakarta dikarenakan air kiriman dari bogor sungai tidak mampu menampung air oleh sebab itu dibuka lah pintu air dan airnya ke arah jakarta yang mayoritas sungainya itu banyak sampahnya oleh sebab itu sebagai manusia yang baik jagalah alam ini dan sungai agar tidak menyebabkan banjir.( Moh.Yahya Ulil Absor, Ap-17-2-1)
ReplyDeleteSangat bermanfaat sekali...
ReplyDeleteKita masyarakat adalah sebagai peran utama dalam mnjaga dan melindungi alam kita.
Jika kita ingin mendapatkan lingkungan yang bersih dan sejuk, maka kita harus menjaga lingkungan kita.
Masih banyak sekali masyarakat yang tidak mempunyai kesadaran diri akan kebersihan, dan apa bila terjadi bencana akan menyalahkan pemerintah.
Mauliana Devi
Ap 17-2-1
Kampus Kramat
Artikel ini sangat bagus.
ReplyDeleteMenurut pendapat saya banjir adalah salah satu bencana alam buatan. Ulah manusia yg tidak bertanggung jawab sehingga saat musim hujan tiba, disebagian wilayah tidak bisa menetralisirkan debit air dikarenakan kurangnya wilayah resapan air dan saluran air yg tersumbat yg biasanya berupa sampah rumah rangga.
Oleh karna itu kita sebagai manusia harus lebih menyadari betapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya, dan mencintai alam. Untuk masa depan yang lebih baik lagi.
Teruma kasih
Ayu Lestari
Kampus kramat raya
AP 17-2-1
Saya anggito juandanu dari kelas ap 1721 sebenarnya saya bingung kenapa selalu terjadi banjir di daerah jawa terutama kota kota besar yang ada di pulai jawa seperti jakarta,bandung,dll,kenapa saya bisa berkata begitu karena di daerah saya di medan jarang sekali terkadi ujan jika memang terjadi ujan maka ujan itu biasanya akan turun hingga 3/4jak hujan dan terjadi lah hujan, saya tidak tau salah dari siapa, apakah dari pemerintah yang kurang tangap akan menyelesaikan masalah tersebut atau masyarakat yang tidak tau diri knp saya bisa berkata begitu karena saya melihat sendiri ada orang yang buang sampah ke sungai, serta buang sampah sesukannya, dan saya juga mengakui buang sampah sembarangan ,jadi juga indonesia mau bersin dari sampah maupun tidak banjir maka kita harus sadar akan sampah yg kita buang oke,walupun ada yg berkta banjir itu kan bencana alam kita tidak bisa menghindari tapi jika kita benjaga akan lingkungan kita maka tidak mungkin kita tidak mengalami itu terimakasih
ReplyDeleteBanjir memang sangat meresahkan banyak orang, khususnya warga jakarta,seperti hal nya oranglain, sayapun ikut merasakan becana banjir tersebut di setiap tahunnya,dan sampai sekarang pun pemerintah belum bisa mengatasinya, jadi bagaimana? Semoga dengan adanya artikel ini, lebih banyak orang orang yang peduli dan memikirkan bencana banjir ini di jakarta
ReplyDeleteLimandoro paksi Aji
Mkv 17-2-1
LP3I KRAMAT RAYA
menurut saya air sangat penting bagi masyarakat,, tetapi kita juga harus perduli terhadap lingkungan di sekitar kita agar tidak ada terjadinya banjir terutama di wilayah DKI Jakarta..
ReplyDeleteTambahan dari saya sebenarnya yg harus dibenahi adalah manusianya... Dari membuang sampah ke sungai & membuat rumah dibantaran sungai. Langkah pemerintah sudah benar membersihkan rumah2 yg dibantaran sungai dengan mengungsikan ke rusun.
ReplyDeleteAbimanyu
KAK 17-303
LP3I Kampus bekasi
Artikel ini benar2 bermanfaat,hal utama yg perlu di benahi tentunya kesadaran manusia dalam menjaga lingkungan,dan harapan untuk kedepan ny pendidikan mengenai penghijauan dan kepedulian terhadap lingkungan harus diterapkan mulai dari pendidikan sekolah dasar dan seterusnya,agar alam ini tidak semakin rusak
ReplyDeletePipin Haspian
Lp3i bekasi KA 17-301
Tanggapan saya terhadap kondisi daerah resapan air di daerah sekitar bogor dan jakarta cukup memprihatinkan. Saya setuju dengan solusi yang ibu sampaikan bahwa kalau itu semua tidak dijalankan maka mustahil banjir di jakarta akan bisa teratasi. Intinya semua pihak saling bekerja sama untuk terwujudnya jakarta bebas dari banjir
ReplyDeleteSekian terimakasih.
Haikal Afif
KAK 17-301
LP3I Bekasi
Banjir memang adalah salah satu hal sangat meresahkan warga apalagi jika musim hujan tiba, selain berdampak pada terganggunya aktifitas harian kita,terutama untuk orang orang yang berktifitas diluar rumah, banjir yang membawa sampah juga mengandung banyak bakteri yang menyebabkan penyakit seperti diare dan genangannya pun bisa mengakibatkan berkembang biaknya nyamuk demam berdarah,akan tetapi banjir sekarang ini juga bukan hanya disebabkan oleh faktor alam melainkan manusia juga sangat berperan penting akan kesadarannya dalam menjaga lingkungan, karena jika sudah terkena banjir maka dampaknya bukan hanya untuk satu orang bahkan jutaan orang,oleh karena itu maka kita harus mulai dri diri kita sendiri berkomitmen agar agar tetap Melestarikan lingkungan dari hal yang paling kecil yaitu buanglah sampah pada tempatnya .
ReplyDeleteTerimakasih bu, artikelnya bagusssss
Kesadaran manusia untuk ikut menjaga ekosistem. Menjaga lingkungan agar tetap baik. Membuang sampah pada tempatnya. Melakukan sterilisasi sungai dari limbah pabrik yang sangat membahayakan ekosistem air. Kurangnya kegiatan dijakarta yang berhubungan dengan sungai mempengaruhi kepedulian lingkungan terhadap sungai.
ReplyDeleteBayu ferdi
Kesedaran diri sendiri harus sangat diperhatikan dalam menjaga lingkungan disekitar, dan merupakan tanggung jawab bersama, terimakasih
ReplyDeleteKesadaran diri sendiri saja
ReplyDeleteKarena sangat penting menjaga lingkungan, agar tidak tjd kerusakan lingkungan yg tjd karena ulah manusia itu sendiri, apalagi banjir yg sering tjd dijakarta itu kebanyakan krn ulah dr tangan manusia sendiri
saya juga manusia lho, maksud saya, apa ada kantong sampah yang bisa dibawa kemana2, tempat sampah aja berjarak 20-50 meter, kalo saya lihat hanya sampah organic dan anorganik, sampah puntung rokok nya jarang ada, makanya orang suka buang puntung rokok sembarangan, termasuk saya, karena gak mungkin saya mengantongin puntung rokok kan?
DeleteSetuju dengan tulisan artikel ini Menurut pendapat saya kita sebagai masyarakat yang tinggal di jakarta atau dimanapun berada di seluruh indonesia. Kita aharus mempunyai sikap sadar diri, peka terhadap lingkungan, dan menjaga lingkungan dengan baik. Insyallah bencana biasa di cegah.
ReplyDeleteKesadaran diri sendiri untuk menjaga lingkungan harus ditingkatkan, banyak nya masyarakat yang masih kurang peduli akan lingkungan sekitar dan masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan sehingga dampak tersebut akan menimbulkan banjir, mulailah membiasakan diri untuk menjaga lingkungana Agar tetap terjaga dan jauh dari bencana
ReplyDeletemenurut saya Point terakhir tuh yang paling penting, kesadaran masyarakat terhadap dampak sampah terhadap banjir perlu di tingkatkan, menurut perhitungan saya hal itu bisa terjadi jika diterapkan denda atas pelanggaran pembuangan sampah sembarangan. atau selain pemerintah DKI menyelenggarakan CFD car free day, tambahkan 1 lagi kegiatan yang positif yaitu hari pungut sampah setiap minggu, setiap 1 warga yang sudah memiliki kartu tanda penduduk wajib menyetorkan sampah apapun minimal 1 orang 1 karung, di setorkan ke tiap2 RT dan di data satu per satu, apabila tidak menyetorkan sampah di kenakan denda yang terintregrasi dengan sumber daya listrik, apabila terkena sanksi, maka saldo token listrik akan dikurangi 200rb/orang, dengan demikian setiap minggu akan ada keramaian orang yang berebut mencari sampah...
ReplyDeleteMenurut saya, sebenarnya upaya pemerintah untuk menangani banjir di Jakarta sudah benar. Hanya saja kesadaran dari masyarakatnya yang harus ditingkatkan lagi. Jika hanya pemerintah saja yang berupaya untuk menanganinya tanpa ada kerjasama dari masyarakatnya akan percuma. Jadi, masyarakat harus memulai dengan upaya langkah kecil dan menerus menjadi upaya langkah yang besar untuk membantu pemerintah dalam menangani masalah tersebut.
ReplyDeleteMenurut saya kesadaran diri adalah yg utama. Diri sendiri harus menyadari dampak negatif dari sampah yg tidak pada tempatnya, seperti terjadinya bau tidak sedap yg menimbulkan banyak penyakit, membuat pemandangan sekitar tidak bagus, serta membuat banjir. Upaya pencegahan ini harus dilakukan 2 pihak antara pemerintah dan masyarakat, tidak akan bisa berjalan dan terciptanya lingkungan yg bersih, sehat dan bebas banjir kalau masyarakat sendiri tidak sadar akan pentingnya kebersihan.
ReplyDeleteKhusnul Khotimah
KAK17-301
LP3I Kampus Bekasi
Menurut pendapat saya mengenai banjir dari puncak sampai Jakarta. Saya sendiri turut prihatin, kenapa? Karena banjir tersebut di sebabkan ulah manusianya sendiri. kita sebagai manusia tidak bisa pungkiri penyebab bencana tersebut, jika kitanya masih membuang sampah sembarang, hal hasil sampah berserakan dimana-mana
ReplyDeletehanifah Azhari Jannah
KAK17-301
LP3I Kampus Bekasi
Banjir sudah banyakk dimana mana tidak hanya di jakarta,dan kita semua sudah tau sebab nya ada pada masyarakat yang tidak memperdulikan lingkungan, meskipun sudah di peringati melalui tulisan ataupun lisan, masyarakat tetap membuang sampah sembarangan.
ReplyDeletePutri purmantika
Kak17-301
LP3I Kampus Bekasi
Intinya ada pada dirikita sendiri.. Kesadaran kitalah yg harus terus diasah
ReplyDeleteSarah
Kak17-301
LP3I Kampus Bekasi
Menurut pendapat saya,kesadaran diri sediri jauh lebih penting karna meskipun pemerintah sudah memberikan upaya pencegahan yang bagus tetapi jika diri kita sendri membuang sampah tidak pada tempatnya maka banjir akan sering terjadi.
ReplyDeleteArtikel ini sangat bagus dan bermanfaat. Masyarakat harus peduli dan sadar akan lingkungan sekitar agar dapat mencegah banjir tidak datang lagi. Masyarakat juga harus di beri pengetahuan tentang betapa pentingnya menjaga dan merawat lingkungan sekitar.
ReplyDeleteMenurut saya, Kesadaran diri merupakan hal yang paling utama untuk mengurangi terjadinya banjir di ibukota dan daerah-daerah sekitarnya. Kesadaran diri harus kita tanamkan, perbanyak terapkan untuk peduli dengan lingkungan sekitar. Karena dengan adanya kepedulian terhadap lingkungan akan mempengaruhi tingkah laku dan pola pikir untuk ikut serta menjaga lingkungan.
ReplyDeleteMenurut saya artikel ini sangat bermanfaat karena berisi informasi-informasi mengenai betapa pentingnya menjaga lingkungan demi keberlangsungan hidup
Alvina Damayanti
KAK 17-301
LP3I Bekasi
Alam sangatlah indah jika kita sebagai manusia bisa melestarikan dan memeliharanya dengan baik. Siapa yg tidak ingin melihat keindahan di daerah sekitar kita?? Yaa jwban nya, Pasti kita semua menginginkan semua itu tetapi untuk mendapatkan keindahan itu kita harus sadar bahwa apa yang harus kita perbuat dan cara kita agar lingkungan bisa bersih dan indah.
ReplyDeleteJika kita sering membuang sampah sembarangan entah itu disungai,kali, selokan, dll maka kita tahu apa akibat dari itu, yaa akan membuat daerah sekitar mengalami banjir yang akan membuat kita tidak nyaman, maka kesadaran diri sangatlah penting untuk lingkungan kita..
Terimakasih Bu atas artikel ini yg sangat bermanfaat..
Alam sangatlah indah jika kita sebagai manusia bisa melestarikan dan memeliharanya dengan baik. Siapa yg tidak ingin melihat keindahan di daerah sekitar kita?? Yaa jwban nya, Pasti kita semua menginginkan semua itu tetapi untuk mendapatkan keindahan itu kita harus sadar bahwa apa yang harus kita perbuat dan cara kita agar lingkungan bisa bersih dan indah.
ReplyDeleteJika kita sering membuang sampah sembarangan entah itu disungai,kali, selokan, dll maka kita tahu apa akibat dari itu, yaa akan membuat daerah sekitar mengalami banjir yang akan membuat kita tidak nyaman, maka kesadaran diri sangatlah penting untuk lingkungan kita..
Terimakasih Bu atas artikel ini yg sangat bermanfaat..
Alam sangatlah indah jika kita sebagai manusia bisa melestarikan dan memeliharanya dengan baik. Siapa yg tidak ingin melihat keindahan di daerah sekitar kita?? Yaa jwban nya, Pasti kita semua menginginkan semua itu tetapi untuk mendapatkan keindahan itu kita harus sadar bahwa apa yang harus kita perbuat dan cara kita agar lingkungan bisa bersih dan indah.
ReplyDeleteJika kita sering membuang sampah sembarangan entah itu disungai,kali, selokan, dll maka kita tahu apa akibat dari itu, yaa akan membuat daerah sekitar mengalami banjir yang akan membuat kita tidak nyaman, maka kesadaran diri sangatlah penting untuk lingkungan kita..
Terimakasih Bu atas artikel ini yg sangat bermanfaat..
Menurut saya semua tergantung dri diri kita masing masing, terkadang kita selalu menyalahkan pemerintah jikalau ada banjir, padahal itu semua ulah dri manusia yg tidak bertanggung jawab, mari kita sama sama membangun dan saling bahu membahu untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekitar terutama tempat yg menghalangi tersumbatnya air
ReplyDeleteMenurut saya Artikel ini sangat bermanfaat untuk kita semua memahami penyebab banjir.
ReplyDeleteSudah seharusnya menjaga kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama, mulai dari diri sendiri baik pemerintah ataupun masyarakat memang sudah seharusnya untuk saling menjaga kebersihan. Dengan begitu kita bisa memiliki lingkungan yang bersih dan sejuk.
Artikel yang sangat bagus, dalam Hal ini Kita sebagi warga Indonesia harus bisa menjaga kebersihan lingkungan di mulai dari diri Kita sendiri Serta Kita bisa mensupport peranan dari pemerintah, ketika pemerintah sudah menjaga tapi warga nya mash belum Ada kesadaran untuk menjaganya percuma saja.
ReplyDeleteMenurut saya masih banyak masyarakat terutama masyarakat jakarta yang membuang sampah sembarang dan tidak peduli pada lingkungan. Seharusnya masyarakat mempunyai kesadaran diri untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga lingkungan tidak tercemar dan tidak menimbulkan banjir
ReplyDeleteMenurut saya, perlu adanya peran pemerintah ke masyarakat agar masyarakat bisa menjaga lingkungan nya. Seperti adanya program gotong royong untuk daerah" setempat.
ReplyDeleteBy: Kiki Nur Rizkiyanti