Memilih jurusan di perguruan tinggi merupakan hal yang umumnya dihadapi oleh pelajar SMA yang akan menyelesaikan pendidikannya. Sebaiknya memilih jurusan sudah dimulai ketika berada di kelas 10 atau kelas 1 SMA. Mengapa? Karena pada umumnya pelajar akan berganti-ganti pilihan selama mengikuti pendidikan di SMA. Berikut ini tips memilih jurusan di Perguruan Tinggi.
1. Tentukan bidang pekerjaan yang diminati
Pembangunan yang dilakukan oleh ahli Teknik |
Bagi siswa SMA jurusan IPA, pilihan jurusan, antara lain Kedokteran dengan pekerjaan sebagai dokter, Teknik dengan pekerjaan sebagai ahli teknik (sipil, elektro, geodesi, pertambangan, dan lain-lain), Komputer dengan pekerjaan sebagai ahli Komputer (programmer, sistem analyst, ahli jaringan komputer, programmer), Matematika dan IPA (MIPA) dengan pekerjaan sebagai ahli Matematika, ahli Statistik, ahli Fisika, maupun ahli Biologi.
Bagi siswa SMA jurusan IPS, pilihan jurusan, antara lain Ekonomi dengan pekerjaan sebagai Akuntan, ahli Manajemen, pengamat Ekonomi, FISIP (Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik) dengan pekerjaan sebagai diplomat, Ilmu Komunikasi dengan pekerjaan sebagai Humas, Konsultan Komunikasi, Master of Ceremony (MC), Sastra dengan pekerjaan sebagai penterjemah, dosen, dan Hukum dengan pekerjaan sebagai pengacara, notaris, konsultan Hukum.
2. Pahami potensi diri
Sumber: Kisspng.com |
Selain jurusan di Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta, sekarang juga banyak pilihan sekolah kedinasan, seperti Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Politeknik Ilmu Kemasyarakatan, Politeknik Ilmu Keimigrasian, Politeknik Keuangan Negara STAN), Sekolah Tinggi Perikanan Bogor (STPB), Sekolah Tinggi Multi Media (STMM).
3. Ikuti passion mu
Gali apa yang menjadi passionmu sesuaikan dengan potensi diri yang dimiliki. Misalkan kita memiliki passion yang tinggi terhadap Komputer dan memiliki nilai Matematika yang cukup memenuhi standar terhadap jurusan tersebut, maka pilihlah jurusan Komputer dan tekuni dengan sebaik-baiknya.Namun bila kita memiliki passion untuk menjadi seorang dolter, tetapi memiliki nilai IPA dibawah standar yang dipersyaratkan, maka pilihlah yang sesuai dengan potensi diri kita. Misalnya kita juga suka Bahasa Korea, maka pilihlah jurusan Bahasa Korea.
Kita harus memiliki alternatif pilihan dengan mempertimbangkan cita-cita, pekerjaan, potensi diri, dan passion. Buat 3 sampai 4 alternatif pilihan yang telah dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya, dan jangan sampai menyesali keputusan yang telah dipilih.
4. Pelajari kelebihan dan kekurangannya
Pelajari kelebihan dan kekurangan jurusan yang dipilih, pelajari kurikulum, lama kuliah, biaya yang dibutuhkan, pastikan sesuai dengan potensi, passion, serta kesanggupan dalam menyelesaikan kuliah.5. Cari informasi akreditasi jurusan
Sebelum mulai kuliah, harus dipastikan akreditasi jurusan terlebih dahulu. Hal ini penting, karena semakin tinggi akreditasi, maka semakin tinggi kepercayaan masyarakat.Akreditasi perguruan tinggi juga merupakan persyaratan dalam penerimaan calon pegawai di perusahaan, lho!
6. Pertimbangkan Situasi Global
Saat ini keadaan global sedang mengarah mempersingkat pekerjaan, banyak pekerjaan yang perlahan-lahan mulai menghilang karena pengaruh digitalisasi. Pekerjaan tersebut antara lain, teller karena perlahan-lahan teller akan digantikan dengan otomasi sistem perbankan. Bahkan kelak orang yang mengajukan kredit tidak perlu berhadapan langsung dengan karyawan bank, cukup dengan mengisi aplikasi online.Petugas administrasi kelak akan semakin kurang diperlukan, karena tergantikan dengan otomasi administrasi. Di masa depan akan makin banyak pekerjaan yang akan hilang disebabkan otomasi dan aktivasi robot, hal ini patut dipertimbangkan dalam memilih jurusan, Friends!
7. Pertimbangkan biaya kuliah
Biaya kuliah merupakan hal yang harus dipertimbankan dalam memilih jurusan. Pertimbangkan kemampuan membiayai kuliah dari awal sampai sidang akhir. Jangan sampai kuliah terhenti sebelum waktunya, disebabkan keterbatasn dana.Pilih kuliah yang sesuai dengan anggaran, kalaupun akan kuliah sambil bekerja, usahakan selesaikan kuliah sampai selesai. Bila ingin mencari beasiswa, biasanya mempersyaratkan kurang mampu dan memiliki nilai yang tinggi.
Demikianlah 7 tips memilih jurusan di perguruan tinggi, jadi jurusan apa yang kalian pilih, Friends? Ingatlah pilihan hari ini menentukan masa depan kalian, so jangan salah pilih!
Terima kasih informasinya
ReplyDeleteAnak saya sdh saya bimbing menentukan jurusan kuliah sejak dia masih kls 7.
ReplyDeleteBerbeda dengan emaknya dulu yg memilih jurusan justru setelah mau daftar kuliah. Akhirnya memilih jurusan dengan gambling, dan akhirnya seringkali menyesali pilihan....
Kalau di fikir2, menentukan jurusan waktu SMA salah satu kegalauan yang pernah saya alami, waktu itu: Ingin memilih jurusan IPA tapi dalam MTK kurang, tapi kalau milih IPS anak2nya nakal+cowok semua wkwkw jadi lebih galau
ReplyDeleteAhirnya dg mantap memilih IPA Alhamdulilah bisa lulus juga :)
Denger-denger akan dihilangkan ya mba penjurusan di SMU, jadi ga ada lagi jurusan Ipa dll.
ReplyDeleteaku dulu asal pilih. Malah lucu ceritanya. Karena ga tahu jurusannya tentang apa jadilah milih jurusan yang namanya paling panjang. Absurd banget deh hehehe tapi seneng dan bersyukur bisa diterima disana
ReplyDeletewah infonya oke banget... dulu saya milih jurusan kuliah karena udah terlalu dalam nyebur di dunia penulisan jadi sekalian ambil jurusan ilmu komunikasi yang ada spesialisasi jurnalistik juga
ReplyDeleteMakasih banyak Sharingnya. Untuk anakku yg masih bingung mau jadi apa
ReplyDeleteDulu waktu pilih jurusan...saya buta. Maksudnya gak ada yg ngasih arahan baiknya gimana. Passion belum tahu, potensi diri apa lagi. Huhu
ReplyDeleteAku dulu dipaksa oleh ibu dan tante aku untuk pilih jurusan ekonomi pemasaran, awalnya bete banget tapi setelah dijalanin malah suka dan akhirnya ambil S2 untuk strategi marketing hehehe
ReplyDeleteSetuju dgn no 2 dan 3.
ReplyDeleteKenali potensi diri & ikuti passionmu.
Alhamdulillah ortuku gak pernah membatasi jurusan dan pilihan anaknya. Jadi waktu aku pilih antara Komunikasi & Pariwisata mereka dukung aja. Akhirnya aku ambil yg Komunikasi sesuai passion.
Duh,baru baca ini setelah 15 tahun lulus dari perguruan tinggi haha.. Dulu saya boro2 kenal passion, yg ada ngikut aja maunya orgtua. Kuliah ambil jurusan ekonomi, padahal SMA nya IPA. Trus sempat kerja ya di bank. Sekarang malah jadi bloger.. Tp kata anak saya, pantesan ya, mama kuliahnya jurusan ekonomi sih, jadi ekonomis banget orangnya.. Haha..
ReplyDeleteAnw thanks sharingnya mbak,minimal buat bekal dampingin anak milih jurusan nantinya.
Potensi diri dan skill jadi modal juga nih buat tahu minat jurusan perguruan tinggi kemana
ReplyDeleteBenar banget ini, pilih jurusan sesuai potensi diri dan juga passion, kalau salah pilih bisa berabeh deh, semisal ikut pilih A karena lihat teman jadi kepengen juga, deehh kuliahnya bakal keteteran pastinya.
ReplyDeleteSaya termasuk yang ngikutin passion atau minat saat memilih jurusan kuliah. Dari SMP suka banget pelajaran bahasa Inggris jadinya ya kuliah di jurusan itu. Orang2 pada ribut: nanti gimana kesempatan CPNS-nya? Bla-bla-bla... Saya mah woles. Asli, saat itu tidak terpikirkan ingin jadi PNS :D
ReplyDeleteAlhasil, saya belajar dengan bahagia. Ingin menerapkan hal yg sama pada anak saya. Alhamdulillah, minatnya sudah terlihat. Sedang menuju diaplikasikan ;)
Iya nih.. Mulai mengarahkan anak saya yg kelas 2 SMA. Dr SMP mmg sudah menetapkan pilihan. Tapi biasa namanya anak berubah2 tetapi akhirnya kembali ke pilihan pertama yg ditetapkan wkt SMP. Makasiy sharenya mba
ReplyDeleteSaya dulu pilih jurusan IPA dari istikhoroh hehe
ReplyDeleteDulu pilih jurusan kuliah asal aja soalnya gak paham apapun,, akhirnya berhenti di tengah jalan,, tahun besoknya pilih jurusan lain :)
Walau ku sudah lulus kuliah tpi emang dlu jga ku pake dasar dasar ini krena ga sedikit temen temen ku yg ngerasa salah jurus an krena cuma ikut ikutan tanpa tahu passion, bakat minat dan skill yg dia milik itu apa
ReplyDeleteDulu saya milih jurusan apa yang paling bergengsi nyatanya lulus kuliah yang jurusan jamak juga karena udah dipepet waktu...
ReplyDeleteSaya pengen menambahkan mbak, kalo udah memilih jurusan niatnya harus ditata biar ilmu kuliahnya barokah
ReplyDeleteartikel yang sangat bagus baca juga artikel Tes minat bakat jurusan kuliah
ReplyDelete