7 Tips Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi

Memilih jurusan di perguruan tinggi merupakan hal yang umumnya dihadapi oleh pelajar SMA yang akan menyelesaikan pendidikannya.  Sebaiknya memilih jurusan sudah dimulai ketika berada di kelas 10 atau kelas 1 SMA.  Mengapa? Karena pada umumnya pelajar akan berganti-ganti pilihan selama mengikuti pendidikan di SMA.  Berikut ini tips memilih jurusan di Perguruan Tinggi.
Sumber: Pixabay.com

Tips Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi

1. Tentukan bidang pekerjaan yang diminati

Pembangunan yang dilakukan oleh ahli Teknik 
Untuk menentukan jurusan yang akan dipilih di perguruan tinggi, maka sebaiknya mulai tahun pertama di SMA, kalian mulai mencari informasi.  Hal ini dapat diperoleh baik dari orang tua, guru, alumni sekolah, maupun informasi dari perguruan tinggi yang bersangkutan atau sumber lainnya.

Bagi siswa SMA jurusan IPA, pilihan jurusan, antara lain Kedokteran dengan pekerjaan sebagai dokter, Teknik dengan pekerjaan sebagai ahli teknik (sipil, elektro, geodesi, pertambangan, dan lain-lain), Komputer dengan pekerjaan sebagai ahli Komputer (programmer, sistem analyst, ahli jaringan komputer, programmer),  Matematika dan IPA (MIPA) dengan pekerjaan sebagai ahli Matematika, ahli Statistik, ahli Fisika, maupun ahli Biologi.

Bagi siswa SMA jurusan IPS, pilihan jurusan, antara lain Ekonomi dengan pekerjaan sebagai Akuntan, ahli Manajemen, pengamat Ekonomi, FISIP (Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik) dengan pekerjaan sebagai diplomat, Ilmu Komunikasi dengan pekerjaan sebagai Humas, Konsultan Komunikasi, Master of Ceremony (MC), Sastra dengan pekerjaan sebagai penterjemah, dosen, dan Hukum dengan pekerjaan sebagai pengacara, notaris, konsultan Hukum.

2. Pahami potensi diri

Sumber: Kisspng.com
Sebelum memilih jurusan, kita harus memahami potensi diri yang dimiliki.  Bagaimana kemampuan kita?  Jika kita bercita-cita menjadi seorang ahli komputer, tetapi memiliki nilai IPA yang tidak memenuhi syarat, tetapi memiliki nilai Ekonomi dan Bahasa yang cukup tinggi, jurusan Ekonomi ataupun jurusan Sastra bisa dipertimbangkan.  Dari kedua jurusan tersebut, pertimbangkanlah jurusan yang paling mendekati dengan potensi diri atau kemampuan diri kita.

Selain jurusan di Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta, sekarang juga banyak pilihan sekolah kedinasan, seperti Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Politeknik Ilmu Kemasyarakatan, Politeknik Ilmu Keimigrasian, Politeknik Keuangan Negara STAN), Sekolah Tinggi Perikanan Bogor (STPB), Sekolah Tinggi Multi Media (STMM). 

3. Ikuti passion mu

Gali apa yang menjadi passionmu sesuaikan dengan potensi diri yang dimiliki.  Misalkan kita memiliki passion yang tinggi terhadap Komputer dan memiliki nilai Matematika yang cukup memenuhi standar terhadap jurusan tersebut, maka pilihlah jurusan Komputer dan tekuni dengan sebaik-baiknya.

Namun bila kita memiliki passion untuk menjadi seorang dolter, tetapi memiliki nilai IPA dibawah standar yang dipersyaratkan, maka pilihlah yang sesuai dengan potensi diri kita.  Misalnya kita juga suka Bahasa Korea, maka pilihlah jurusan Bahasa Korea.

Kita harus memiliki alternatif pilihan dengan mempertimbangkan cita-cita, pekerjaan, potensi diri, dan passion.  Buat 3 sampai 4 alternatif pilihan yang telah dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya, dan jangan sampai menyesali keputusan yang telah dipilih. 

4. Pelajari kelebihan dan kekurangannya

Pelajari kelebihan dan kekurangan jurusan yang dipilih, pelajari kurikulum, lama kuliah, biaya yang dibutuhkan, pastikan sesuai dengan potensi, passion, serta kesanggupan dalam menyelesaikan kuliah. 

5. Cari informasi akreditasi jurusan

Sebelum mulai kuliah, harus dipastikan akreditasi jurusan terlebih dahulu.  Hal ini penting, karena semakin tinggi akreditasi, maka semakin tinggi kepercayaan masyarakat.

Akreditasi perguruan tinggi juga merupakan persyaratan dalam penerimaan calon pegawai di perusahaan, lho!

6. Pertimbangkan Situasi Global

Saat ini keadaan global sedang mengarah mempersingkat pekerjaan, banyak pekerjaan yang perlahan-lahan mulai menghilang karena pengaruh digitalisasi.  Pekerjaan tersebut antara lain, teller karena perlahan-lahan teller akan digantikan dengan otomasi sistem perbankan.  Bahkan kelak orang yang mengajukan kredit tidak perlu berhadapan langsung dengan karyawan bank, cukup dengan mengisi aplikasi online.

Petugas administrasi kelak akan semakin kurang diperlukan, karena tergantikan dengan otomasi administrasi.  Di masa depan akan makin banyak pekerjaan yang akan hilang disebabkan otomasi dan aktivasi robot, hal ini patut dipertimbangkan dalam memilih jurusan, Friends!

7. Pertimbangkan biaya kuliah

Biaya kuliah merupakan hal yang harus dipertimbankan dalam memilih jurusan.  Pertimbangkan kemampuan membiayai kuliah dari awal sampai sidang akhir.  Jangan sampai kuliah terhenti sebelum waktunya, disebabkan keterbatasn dana.

Pilih kuliah yang sesuai dengan anggaran, kalaupun akan kuliah sambil bekerja, usahakan selesaikan kuliah sampai selesai.  Bila ingin mencari beasiswa, biasanya mempersyaratkan kurang mampu dan memiliki nilai yang tinggi.

Demikianlah 7 tips memilih jurusan di perguruan tinggi, jadi jurusan apa yang kalian pilih, Friends?  Ingatlah pilihan hari ini menentukan masa depan kalian, so jangan salah pilih!





20 comments:

  1. Anak saya sdh saya bimbing menentukan jurusan kuliah sejak dia masih kls 7.

    Berbeda dengan emaknya dulu yg memilih jurusan justru setelah mau daftar kuliah. Akhirnya memilih jurusan dengan gambling, dan akhirnya seringkali menyesali pilihan....

    ReplyDelete
  2. Kalau di fikir2, menentukan jurusan waktu SMA salah satu kegalauan yang pernah saya alami, waktu itu: Ingin memilih jurusan IPA tapi dalam MTK kurang, tapi kalau milih IPS anak2nya nakal+cowok semua wkwkw jadi lebih galau

    Ahirnya dg mantap memilih IPA Alhamdulilah bisa lulus juga :)

    ReplyDelete
  3. Denger-denger akan dihilangkan ya mba penjurusan di SMU, jadi ga ada lagi jurusan Ipa dll.

    ReplyDelete
  4. aku dulu asal pilih. Malah lucu ceritanya. Karena ga tahu jurusannya tentang apa jadilah milih jurusan yang namanya paling panjang. Absurd banget deh hehehe tapi seneng dan bersyukur bisa diterima disana

    ReplyDelete
  5. wah infonya oke banget... dulu saya milih jurusan kuliah karena udah terlalu dalam nyebur di dunia penulisan jadi sekalian ambil jurusan ilmu komunikasi yang ada spesialisasi jurnalistik juga

    ReplyDelete
  6. Makasih banyak Sharingnya. Untuk anakku yg masih bingung mau jadi apa

    ReplyDelete
  7. Dulu waktu pilih jurusan...saya buta. Maksudnya gak ada yg ngasih arahan baiknya gimana. Passion belum tahu, potensi diri apa lagi. Huhu

    ReplyDelete
  8. Aku dulu dipaksa oleh ibu dan tante aku untuk pilih jurusan ekonomi pemasaran, awalnya bete banget tapi setelah dijalanin malah suka dan akhirnya ambil S2 untuk strategi marketing hehehe

    ReplyDelete
  9. Setuju dgn no 2 dan 3.
    Kenali potensi diri & ikuti passionmu.
    Alhamdulillah ortuku gak pernah membatasi jurusan dan pilihan anaknya. Jadi waktu aku pilih antara Komunikasi & Pariwisata mereka dukung aja. Akhirnya aku ambil yg Komunikasi sesuai passion.

    ReplyDelete
  10. Duh,baru baca ini setelah 15 tahun lulus dari perguruan tinggi haha.. Dulu saya boro2 kenal passion, yg ada ngikut aja maunya orgtua. Kuliah ambil jurusan ekonomi, padahal SMA nya IPA. Trus sempat kerja ya di bank. Sekarang malah jadi bloger.. Tp kata anak saya, pantesan ya, mama kuliahnya jurusan ekonomi sih, jadi ekonomis banget orangnya.. Haha..

    Anw thanks sharingnya mbak,minimal buat bekal dampingin anak milih jurusan nantinya.

    ReplyDelete
  11. Potensi diri dan skill jadi modal juga nih buat tahu minat jurusan perguruan tinggi kemana

    ReplyDelete
  12. Benar banget ini, pilih jurusan sesuai potensi diri dan juga passion, kalau salah pilih bisa berabeh deh, semisal ikut pilih A karena lihat teman jadi kepengen juga, deehh kuliahnya bakal keteteran pastinya.

    ReplyDelete
  13. Saya termasuk yang ngikutin passion atau minat saat memilih jurusan kuliah. Dari SMP suka banget pelajaran bahasa Inggris jadinya ya kuliah di jurusan itu. Orang2 pada ribut: nanti gimana kesempatan CPNS-nya? Bla-bla-bla... Saya mah woles. Asli, saat itu tidak terpikirkan ingin jadi PNS :D

    Alhasil, saya belajar dengan bahagia. Ingin menerapkan hal yg sama pada anak saya. Alhamdulillah, minatnya sudah terlihat. Sedang menuju diaplikasikan ;)

    ReplyDelete
  14. Iya nih.. Mulai mengarahkan anak saya yg kelas 2 SMA. Dr SMP mmg sudah menetapkan pilihan. Tapi biasa namanya anak berubah2 tetapi akhirnya kembali ke pilihan pertama yg ditetapkan wkt SMP. Makasiy sharenya mba

    ReplyDelete
  15. Saya dulu pilih jurusan IPA dari istikhoroh hehe
    Dulu pilih jurusan kuliah asal aja soalnya gak paham apapun,, akhirnya berhenti di tengah jalan,, tahun besoknya pilih jurusan lain :)

    ReplyDelete
  16. Walau ku sudah lulus kuliah tpi emang dlu jga ku pake dasar dasar ini krena ga sedikit temen temen ku yg ngerasa salah jurus an krena cuma ikut ikutan tanpa tahu passion, bakat minat dan skill yg dia milik itu apa

    ReplyDelete
  17. Dulu saya milih jurusan apa yang paling bergengsi nyatanya lulus kuliah yang jurusan jamak juga karena udah dipepet waktu...

    ReplyDelete
  18. Saya pengen menambahkan mbak, kalo udah memilih jurusan niatnya harus ditata biar ilmu kuliahnya barokah

    ReplyDelete